SURABAYA – Ribuan pendukungnya baik relawan maupun berbagai kesenian tradisional daerah mengiringi pasangan petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak mendaftarkan diri sebagai Wagub dan Cawagub Jatim ke KPU Jatim, Rabu (28/8/2024).
Sebelum berangkat dari kediaman Khofifah di kawasan Jemursari Surabaya, pasangan Khofifah-Emil yang telah didukung 14 partai pengusung, terdiri dari 8 partai parlemen dan 6 partai non parlemen melakukan orasi deklarasi. Salah satunya terkait janjinya untuk mewujudkan Jatim berkah dan amanah serta fokus dalam perizinan sejak dari awal pasangan ini terpilih untuk kedua kalinya.
“Nantinya sesuai arahan bu Khofifah (Cagub petahan Jatim), di pemerintahan Jatim difokuskan untuk menyukseskan Jatim cerdas, Jatim sehat, Jatim sejahtera, Jatim kerja, Jatim berkah dan amanah, Jatim harmoni, serta Jatim lestari,” ujar Emil Dardak, Cawagub pasangan Khofifah.
Pada hari pertama Bu Khofifah ibu bekerja salah satunya memastikan bahwa pelayanan perizinan didorong agar bisa dipermudah. Perizinan tidak lagi hanya ada di Surabaya. Ada 13 dari 19 perizinan langsung di desentralisasikan ke bakorwil yang ada di Jatim. Kemudian mempermudah pelayanan, misalnya, perpanjangan STNK pakai barcord, ke minimarket bayar pakai online.
Semuanya Pakai sistem yang sederhana, canggih dan moderen itulah yang akan terus didorong pemerintahan Jatim. Tetapi sebagus-bagusnya sistem kembali ke niat baik maka manunggalnya spiritualitas masyarakat Jatim dan pemerintah menjadi kunci untuk mewujudkan berkah dan amanah
Masyarakat Jatim lanjut Emil telah diingatkan bagaimana Khofifah dalam periode pertama masa pemerintahannya. Pemimpin perempuan pertama di Jatim itu memberikan pendidikan yang lebih baik dan terjangkau kepada seluruh masyarakat, selalu hadir saat bencana dan menjaga perekonomian di Jatim agar stabil dan tidak membuat ibu-ibu gelisah saat ke pasar karena harga kebutuhan yang tidak terkendali.
“Semua perjuangan ini karena adanya seorang memimpin yang peduli berkemampuan. Namun, tidak bekerja sendirian, tetapi semua harus bekerja sama. Khofifan berkeinginan agar seluruh masyarakat urun rembug dalam membangun Jawa Timur bersama-sama dengan semangat jer basuki mawa beyo.
Saat covid dimana Jatim sempat mengalami peningkatan kemiskinan dan peningkatan pengangguran. Namun setelah itu berkat kerja keras semua pihak, angka kemiskinan terus menurun hingga ke angka titik terendah dalam sejarah.
Bukan hanya itu, angka kemakmuran pun bukan hanya di kota tetapi menembus desa. Angka kemiskinan sempat menembus angka 300 ribu, namun, setelah itu kesejahtaraan kembali meningkat hingga menembus 300 ribu dan itu berada di desa. Inilah yang kita harapkan,” katanya.
Kini, nawa bakti satya yang telah mengantarkan 5 tahun kepemimpin periode 2019-2024 akan dilanjutkan nawa bakti satya kedua untuk periode 2025-2029. Jatim sejahtera akan terus dilanjutkan untuk menurunkan dan mengentaskan kemiskinan baik di desa maupun di kota.
“Bila ada kepala rumah tangga perempuan akan ada keberpihakan kepada perempuan terutama di desa. Lansia dijaga secara kesejahteraan maupun ekonomi. Ini ada petani, ojol, buruh termasuk ojol perempuan kita ingin memastikan agar lapangan kerja terus tersedia baik melalui pendidikan vokasi maupun balai latihan kerja maupun pembiayaan kredit yang berpihak kepada UMKM. Jatim merupakan pelaku perekonomian kedua terbesar di tanah air, tetapi tidak didominasi pelaku ekonomi besar. Justru sebalik perekonomian 59 persen disumbang oleh pengusaha mikro, kecil dan menengah,” ujarnya.
Manunggalnya spiritualitas masyarakat Jatim dan pemerintahnya menjadi kunci untuk mewujudkan Jatim yang berkah dan amanah. (*)
@Ragam Jatim