Badan Bahasa Gelar Pertemuan Penulis Komik, Bangkitkan Minat Baca Anak
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menggelar Pertemuan Penulis Komik Bahan Bacaan Literasi di Jakarta, pada 17—20 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam menghasilkan bahan bacaan komik literasi guna mendukung Gerakan Literasi Nasional 2024 yang telah dicanangkan sejak 2016 lalu.
Acara ini dihadiri oleh 83 penulis yang dilatih untuk menghasilkan 116 bahan bacaan literasi. Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk mempertemukan penulis agar dapat berbagi pengalaman kepenulisan dari berbagai latar wilayah di Indonesia
Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyatakan bahwa program ini akan berfokus pada pembaca semenjana (menengah) dengan harapan dapat meningkatkan minat baca anak. Dia juga mengapresiasi 153 naskah yang masuk, dari 116 komik terbaik yang telah terpilih.
"Tahun ini kami mengusung tiga tema: pengenalan literasi sains dan kehidupan, lokalitas sebagai identitas, dan cerita tentang anak Indonesia. Semoga ketiga tema ini dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter yang sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter," tuturnya.
Lebih lanjut, menurut Hafidz pembaca semenjana membutuhkan bahan bacaan yang tidak hanya sarat akan ilmu, namun memiliki visual yang bagus sehingga merangsang minat anak untuk membacanya. Ketersediaan pilihan buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya akan membantu meningkatkan minat baca pada anak. Selain itu, buku yang bermutu dan berkualitas juga akan mendorong aktivitas membaca dan menulis.
Hafidz berharap agar kegiatan ini menghasilkan komik berkualitas yang akan diluncurkan pada perayaan Bulan Bahasa dan Sastra pada 28 Oktober 2024. "Semoga proses penulisan bisa cepat, baik, lancar, dan akan kita luncurkan pada perayaan Bulan Bahasa dan Sastra pada 28 Oktober tahun 2024,” harapnya.
Literasi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengungkapkan bahwa minat baca di Indonesia rendah salah satunya karena kurangnya bahan bacaan. Badan Bahasa terus berkomitmen menjalankan program untuk meningkatkan literasi bangsa, yaitu dengan pengiriman buku bacaan bermutu ke wilayah 3T, pelatihan penulis komik, serta memanfaatkan platform digital untuk menyediakan bahan bacaan bermutu.
Selain itu, menurut Amin literasi tidak hanya tentang kemampuan baca tulis namun literasi adalah tentang kemampuan mengemas informasi untuk meningkatkan kualitas hidup. Dia juga menekankan pentingnya pembacaan berkelanjutan bagi anak-anak, dari mendengarkan hingga mengkritisi bacaan.
"Literasi itu penting dan tidak hanya sekadar kemampuan baca tulis saja, tetapi literasi adalah kemampuan seseorang menerima, mengolah informasi baik itu tekstual maupun nontekstual, kemudian ia manfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” kata Amin
Lebih lanjut, Aminudin berharap para peserta dapat menciptakan komik yang berkualitas dan menekankan tanggung jawab dalam menghasilkan karya terbaik. "Saya titipkan tanggung jawab ini kepada Anda untuk menciptakan komik yang sebaik mungkin," tutupnya.
@Ragam Jatim